Saturday, January 9, 2021

KENAPA PLUTO TIDAK LAGI MENJADI PLANET?

Ketika saya masih bersekolah di bangku Sekolah Dasar, diajarkan bahwa tata surya adalah susunan matahari yang dikelilingi 9 planet. Cara menghafalkan nama dan urutan planet- planet tersebut dibantu dengan "titian keledai" yang tersusun dalam kalimat Membawa Vas Bunga Mawar Yang Sudah Usang Nanti Petang. Huruf pertama masing - masing kata dalam kalimat tersebut memberi kode huruf awal nama planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. 

Saat ini jumlah planet yang mengelilingi tata surya kita hanya 8. yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus .... Lalu Pluto kemana?

Tulisan ini saya disarikan dari berita di harian Kompas tertanggal 20 Februari 2004 sampai dengan 19 September 2006 .

Planet Pluto adalah benda angkasa dengan ukuran penampang sekitar 2.300 km yang ditemukan oleh Clyde Tombaugh tahun 1930 , dan dikenal sebagai planet ke-9, planet terjauh dalam Tata Surya. Berbeda dengan delapan planet yang lainnya, lintasan orbit Pluto lebih lonjong.

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, muncullah teleskop-teleskop baru yang canggih dengan kemampuan yang lebih baik, sehingga ilmuwan dapat lebih teliti dalam mengamati benda - benda angkasa di bagian tepi tata surya. 

Berikut adalah beberapa benda langit yang ditemukan ilmuwan pada era tahun 2000 an.

Tahun 2000 ditemukan Varuna , berdiamater sekitar 900 kilometer.

Tahun 2001 ditemukan Ixion , lebarnya 1.065 kilometer.

Tahun 2002, ditemukan Quaoar dengan diameter sekitar 1.200 kilometer oleh Chad Trujillo dan Mike Brown dari California Institute of Technology, serta David Rabinowitz dari Universitas Yale

17 Februari 2004, Chad Trujillo dan Mike Brown dari California Institute of Technology, serta David Rabinowitz dari Universitas Yale mendeteksi sebuah objek yang diperkirakan berukuran penampang 1.800 kilometer dan diberi identitas 2004 DW . Selanjutnya objek ini diberi nama : Sedna

Sebenarnya obyek ini pertama kali terlihat tanggal 14 November 2003, saat para astronom melakukan pengamatan langit menggunakan teleskop Samuel Oschin 48 inci, milik Observatorium Mount Palomar, California. Astronom-astronom dari Institut Teknologi California, Observatorium Yale, dan Observatorium Gemini, terlibat dalam penemuan tersebut.

Sedna (nama yang diambil dari Dewi Samudra bangsa Inuit untuk benda langit tersebut) . Karena ukuran dan orbitnya Sedna dipertimbangkan sebagai planet baru.

Penemuan-penemuan itu menghidupkan kembali debat mengenai definisi planet, karena objek-objek yang ditemukan berada dalam kategori antara planet dan benda langit lain yang lebih kecil.

Pendefinisian kembali itu perlu dilakukan karena Sedna, objek yang ditemukan tersebut, sedikit terlalu kecil untuk disebut planet, namun cukup besar bila digolongkan sebagai asteroid.

Untuk menjawab masalah di atas, sebuah badan pekerja dari International Astronomy Union (IAU) akan melakukan pengkajian guna menentukan apakah objek-objek yang bisa dimasukkan dalam golongan planet.

Di tengah perdebatan ini , pada bulan Juli 2005 diumumkan penemuan sebuah objek baru di bagian terluar tata surya. Ukuran diameter objek tersebut sekitar 3.000 kilometer (lebih besar dari Pluto yang diameternya 2.274 kilometer) dan memiliki bulan! . Benda angkasa ini disebut 2003 UB313

Oleh penemunya objek ini untuk diberi nama Xena , sedangkan bulannya diberi nama Gabrielle (merujuk pada serial TV berjudul “Xena:Warior Princes”)

Penemuan 2003 UB313 sendiri terjadi setelah kelompok astronom lain mengumumkan penemuan objek 2003 EL61, yang ukurannya kurang lebih sebesar Pluto.

Penemuan objek ini menyalakan kembali debat mengenai apa yang membuat sebuah benda angkasa bisa disebut sebagai planet.

Status Pluto Ditentukan !

Meski telah dikenal sebagai planet kesembilan dalam sistem Tata Surya, status Pluto sebagai planet masih dipertanyakan sebagian astronom. Agar tidak membingungkan, International Astronomical Union (IAU) akan menggelar pertemuan di Praha, Ibu Kota Ceko, untuk menentukan definisi planet .

Jumlah Planet di Tata Surya Menjadi 12 !!

Jumlah planet yang mengelilingi Matahari akan bertambah dari 9 menjadi 12 jika proposal yang diajukan International Astronomical Union (IAU) disetujui .

Dalam proposal yang diajukan tersebut disebutkan bahwa planet akan diklasifikasikan dalam tiga kelompok. Delapan planet dari Merkurius hingga Neptunus tetap dikelompokkan sebagai planet klasik  seperti sebelumnya. Pluto dan Charon, yang selama ini dikenal sebagai bulan terbesarnya, akan dimasukkan dalam kelompok planet yang disebut pluton untuk membedakan dengan delapan planet lainnya. Begitu pula dengan UB313 atau disebut Xena akan dikelompokkan dalam pluton. Sedangkan asteroid terbesar Ceres dikelompokkan sebagai planet kerdil.

Gambaran tersebut dilontarkan IAU sebagai implikasi dari usulan definisi planet sehingga status Pluto dan benda-benda langit yang berukuran hampir sama atau lebih kecil dapat dipastikan statusnya sebagai planet atau bukan. Sekitar 2.500 astronom dari seluruh dunia akan ambil suara pada IAU General Assembly .

Pluto Bukan Planet Lagi !!!

Ribuan astronom yang berkumpul di Praha, Ceko pada pertemuan puncak International Astronomical Union (IAU) pada hari Kamis tangal 24 Agustus 2006, akhirnya memutuskan bahwa Pluto tidak masuk dalam kategori planet . Alasannya, Pluto tidak memiliki orbit yang dominan seperti delapan planet lainnya. 

Meskipun demikian, Pluto dimasukkan ke dalam klasifikasi baru yang disebut planet kerdil. Selain Pluto, Charon, Xena, dan Ceres juga dimasukkan dalam kategori baru ini.

Dalam sidang umum IAU, para astronom sepakat bahwa benda langit dapat disebut sebagai planet jika mengorbit bintang namun bukan sebagai bintang yang memancarkan sinar. Selain itu, ukurannya harus cukup besar sehingga memiliki gravitasi yang membuatnya berbentuk bulat dan memiliki orbit yang jelas berbeda dengan objek langit lainnya.  

Pluto secara otomatis tidak memenuhi syarat ini karena orbitnya yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan Himpunan Astronomi Internasional (IAU) yang mengeluarkan Pluto dari kategori planet , sejak 7 September 2006, oleh Minor Planet Center (MPC) (organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan data mengenai asteroid dan komet di Tata Surya) “planet Pluto”diberi identitas baru sebagai asteroid dengan nomor 134340.

"Satelit-satelit yang mengelilingi Pluto, yakni Charon, Nix, dan Hydra dianggap satu sistem sehingga tidak diberikan penomoran berbeda," kata direktur emeritius MPC, Brian Marsden. Namun, ketiganya akan disebut 134340 I, II, dan III.

Meski belum didefiniskan secara formal. Pluto bersama asteroid Ceres, dan Xena dikelompokkan ke dalam kategori planet kerdil

Xena juga dikategorikan sebagai asteroid dengan nomor 136199. Sedangkan dua objek yang lain yakni 2003 EL61 dan 2003 FY9 disebut asteroid dengan nomor 136108 dan 136472.

Meski demikian, MPC juga mengeluarkan pengumuman terpisah yang menyatakan bahwa pemberian identitas nomor asteroid kepada Pluto dan objek-objek besar dekat orbit Neptunus tidak menghalangi kemungkinan pengelompokan ganda. Misalnya, saat IAU menentukan katalog spesifik astronomi mengenai planet kerdil, objek-objek tersebut mungkin masuk dalam kelompok ini.

Kisah selanjutnya ....

pada tanggal 13 September 2006 : Xena , benda langit, yang pernah dipopulerkan sebagai planet kesepuluh di Tata Surya, resmi diberi nama Eris.

Dalam mitologi Yunani, Eris adalah nama dewi kekacauan dan perselisihan. Ia adalah penyebab terjadinya pertengkaran di antara para dewi sehingga memicu Perang Troya.

Nama Eris dipilih para ilmuwan untuk mendefinisikan sebuah objek langit yang telah menyebabkan Pluto disingkirkan dari deretan planet di Tata Surya. Karena dialah, ratusan ilmuwan yang tidak setuju dengan keputusan Himpunan Astronomi Internasional (IAU) mengajukan petisi untuk menolaknya.

Nama Eris untuk menggantikan Xena dipilih IAU dan diumumkan secara resmi Rabu (13/9).

Bulan satu-satunya juga diberi nama resmi yakni Dysnomia. Nama tersebut diambil dari nama anak perempuan Eris yang merupakan dewi pelanggaran hukum.

Itulah sekelumit kisah hari- hari terakhir Pluto tidak lagi diakui sebagai planet. Apakah suatu ketika di Pluto akan dianggap sebagai planet lagi? Mungkin bisa jadi jika ada penemuan - penemuan baru yang membuat para ilmuwan harus melakukan definisi ulang pengertian planet.


Belakangan diketahui bahwa ternyata ada ribuan atau jutaan benda angkasa sejenis Pluto yang tersebar di bagian luar Tata Surya kita. Benda- benda angkasa ini sangat banyak dan menyebar menyerupai hamparan asteroid di antara lintasan Mars dan Yupiter. Hamparan benda- benda angkasa yang berada di bagian tepi tata surya ini dikenal sebagai SABUK KUIPER.

Demikian sharing saya, semoga bermanfaat dan memberi inspirasi :)

Artikel ini pernah saya tulis di blog rintisan awal di http://www.geocities.ws/pos_703/hari-hariterakhirpluto.html sekitar tahun 2006.

Gambar- gambar diambil dari :

  • https://catatanjoeliono.blogspot.com/2019/03/kartun-si-pentol.html#more
  • https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Pluto_in_True_Color_-_High-Res.jpg
  • https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Comparison_of_Kuiper_Belt_objects.jpg
  • https://commons.wikimedia.org/wiki/File:NASA-PathsOfSpaceProbesThroughTheKuiperBelt-20190105.jpg



No comments:

Post a Comment