Dunia kuantum adalah sebuah dunia lain dengan aturannya sendiri. Aturan - aturan dan hukum fisika yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari tampaknya tidak berlaku di dunia ini.
Jika dalam kehidupan sehari- hari terdapat sebuah benda yang bergerak dengan kecepatan yang teratur, maka masa depan benda itu dapat kita ramalkan dengan baik dan mendekati akurat.
Namun dalam dunia kuantum tidaklah demikian adanya. Di dunia ini, sebuah kepastian adalah sebuah pantangan. Yang pasti adalah ketidakpastian. Alih- alih dunia yang determinis dan terpetakan dengan rinci dan jelas, yang ada adalah kemungkinan belaka.
Ketika belajar tentang teori kuantum, kita dipaksa hanya percaya pada logika dan hitungan matematik belaka. Kalaupun ada bukti eksperimen, bukanlah jenis yang dapat kita lakukan sehari - hari atau diperagakan di depan kelas.
KISAH KUANTUM
Terawal dari gagal bencana ultra ungu,
hadir Planck dengan teori E = h.f
Terintis kuantum sebagai pandangan baru,
alih teori klasik yang serba kontinu.
Tersalur ide Planck
Einstein cetuskan teori foton
yang terbukti lewat efek fotolistrik dan Compton
Mendukung peristiwa pair production
dimana sinar gamma berubah menjadi positron dan elektron.
Lewat karya relativitas khusus,
Einstein temukan E = p.c sebagai rumus
Teramal keberadaan partikel tak bermassa
teriring syarat rambat secepat cahaya.
Tersimpulkan satu makna meradang,
'kan sifat hakiki partikel dan gelombang.
Terbenam larut dalam ide,
Broglie postulatkan Lambda = h/m.v
Meramalkan sifat gelombang dari partikel
'kan teruji lewat difraksi Davisson dan Germer.
Tersambutlah teori Broglie oleh Schroodinger,
dan terumuskan persamaan yang bikin kelenger
(Lihat gambar....)
Perlu kecermatan matematik ? Oo So pasti!
Psi artinya fungsi gelombang
dan Born tafsirkan Psi Kuadrat sebagai rapat peluang .
Lewat ketidakpastian delta P kali delta x lebih dari sama dengan h coret per dua
Heisenberg nyatakan batas ketelitian dunia.
Surabaya, 4 Juni 2002.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar