Sunday, January 9, 2022

PENGAJARAN FISIKA DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKITAR

Fisika adalah mata pelajaran yang memerlukan banyak abstraksi dan imaginasi. Untuk dapat menyampaikannya dengan baik, tidak jarang guru dituntut untuk menghadirkan konsep atau hukum - hukum fisika dengan menggunakan sebuah model dan beragam alat peraga.

Mengingat harga alat peraga buatan pabrik pada umumnya "agak" mahal dan tidak jarang juga sulit untuk mendapatkannya, maka guru diharapkan dapat membuat sendiri alat peraga yang diperlukan dengan memanfaatkan benda - benda yang di sekitarnya. (beberapa contoh alat peraga sederhana dengan memanfaatkan barang - barang di sekitar kita sudah pernah penulis ulas pada tulisan sebelumnya)



Dalam tulisan kali ini penulis mengajak untuk sejenak mencermati kondisi dan fenomena lingkungan sekitar sekolah untuk dapat digunakan sebagai model atau alat peraga terkait mata pelajaran Fisika. Untuk sederhananya penulis membatasi tulisan kali ini pada pemanfaatan Seragam sekolah, ruang kelas, halaman, kegiatan siswa dan peristiwa alam yang mungkin terjadi di sekolah sebagai model atau alat peraga pengajaran fisika.


  • SERAGAM SEKOLAH : 
  1. Warna baju : Di Indonesia pada umumnya baju siswa berwarna putih. Pemilihan warna ini adalah sangat masuk akal, karena negara kita terletak di daerah beriklim tropis dengan penyinaran matahari sepanjang hari. Pemilihan ini dari sudut pandang fisika didasarkan pada sifat warna putih yang merupakan penyerap  radiasi kalor yang buruk, sehingga pemakainya tidak merasa kepanasan.
  2. Sepatu : Alas sepatu yang terbuat dari karet dan dibuat bergerigi adalah contoh yang baik tentang perlunya gaya gesek
  • RUANGAN KELAS : 
  1. Cat yang menempel di dinding adalah contih adhesi partikel tembok dan partikel cat.
  2. Penerangan ruangan, jika ruangan redup akan memaksa pupil mata untuk melebar sehingga membuat mata bekerja ekstra keras.
  3. Saklar dan lampu : dapat menjadi bahan diskusi / tugas tentang rangkaian listrik lampu di ruang kelas. 
  4. Angin - angin : Lokasi angin - angin yang berada di bagian atas dapat dikaitkan dengan konsep sirkulasi udara / perpindahan kalor secara konveksi.
  5. Kalau kebetulan di Ruang kelas ada fasilitas AC, maka ini adalah contoh yang baik ketika membahas konveksi kalor dalam ruangan. Udara dingin keluar dari mesin AC turun ke bawah sedangkan udara panas naik ke atas.
  6. Deskripsi ruang kelas berikut mungkin tidak ditemui di sekolah yang mapan :) Dinding sekolah ada kalanya ada bekas lembab rembesan naik dari tanah , ini merupakan contoh yang baik untuk peristiwa kapilaritas. Bila ada dinding yang retak karena pondasi yang tidak kuat dapat menjadi contoh pentingnya konsep tekanan dalam pembangunan sebuah bangunan. 
  • HALAMAN SEKOLAH : 
  1. Tiang bendera : Bayangan tiang bendera dari jam ke jam selalu berubah sebagai pertanda gerak semu harian matahari, dan dilanjutkan dengan diskusi mengenai jam matahari. Katrol sebagai pesawat sederhana untuk menaikkan bendera
  2. Kolam atau bak air mandi : Pembiasan air di kolam atau kamar mandi sehingga dasar kolam tampak lebih dangkal dari aslinya
  • KEGIATAN SEKOLAH : 
  1. Upacara bendera : Kegiatan rutin upacara bendera setiap minggu dapat menjadi topik pembahasan yang menarik tentang gerak semu tahunan matahari. Siswa melakukan pengingatan dan diskusi bagaimana posisi siswa yang "terkena matahari" secara berkala bergeser dari satu posisi ke posisi yang lain secara teratur dari waktu ke waktu. Selesai upacara siswa dapat membandingkan suhu pakaian (putih) dan suhu sepatu (hitam), mengarah pada konsep radiator baik dan buruk.
  2. Kerja bakti bersama menjadi bahan diskusi tentang jenis pesawat sederhana tuas ketika siswa menggunakan alat cangkul, sabit, gerobak, dan sebagainya.
  • PERISTIWA ALAM :
  1. Kilat : Jika kebetulan pada saat kegiatan belajar fisika kondisi di luar ruangan sedang mendung dan ada kilat dan petir, maka saat itu adalah momen yang paling baik untuk menerapkan konsep bunyi sebagai pengukur jarak. Siswa bersama sama mengamati selisih waktu antar kilat dan guntur untuk memperkirakan jarak kilat tersebut.
  2. Pelangi dan halo : Jika kebetulan saat istirahat ada peristiwa pelangi atau halo, maka peristiwa ini dapat menjadi bahan diskusi yang baik pada bab pembiasan cahaya.
Pemanfaatan lingkungan sekitar dalam pembelajaran fisika adalah salah satu upaya untuk membumikan fisika agar tidak hanya menjadi ilmu di awang - awang belaka, melainkan sebagai suatu realitas yang ada di sekitar kita. Dalam mengkaitkan kondisi lingkungan sekolah dan konsep fisika atau sebaliknya, tidaklah harus dilakukan secara khusus dengan waktu tertentu, adakalanya hanya selintas pembicaraan tentang contoh - contoh penerapan konsep fisika . Namun apabila memang perlu dilakukan penegasan, kiranya bisa juga menjadi satu tugas diskusi dengan durasi 2 jam pelajaran, disesuaikan tingkat pentingnya materi yang sedang dipelajari.

Apa yang penulis sampaikan di atas adalah contoh yang sangat minim tentang pemanfaatan potensi  lingkungan sekitar dalam pengajaran fisika. Penulis percaya bahwa ketika kita mau mencermati, maka akan ada potensi yang sangat besar yang dapat digali dari lingkungan sekitar kita.

Demikian sharing ide dan pengalaman penulis. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menjadi salah satu sumber inspirasi bagi kemajuan belajar putra - putri kita.

No comments:

Post a Comment