Sunday, June 14, 2020

DAFTAR NAMA SILSILAH DALAM BUDAYA JAWA (TRAH JAWA)

Dalam kehidupan sehari - hari, kita mengenal istilah kekerabatan dengan sebutan ayah, ibu, paman, bibi, kakek, nenek, anak, cucu, keponakan, sepupu dan sebagainya.

dari generasi ke generasi,
Jika kekerabatan ini disederhanakan dan ditata menurut tingkatan generasi dari yang tertua ke paling muda, maka kita dapatkan susunan:

  • Kakek dan nenek
  • Ayah dan ibu 
  • Anak 
  • Cucu
  • Cicit

Bagaimana dengan sebutan ayah dari kakek? atau sebaliknya anak dari cicit disebut apa? atau mungkin kakek dari kakeknya kakek??? 😳

Dalam kehidupan sehari - hari hal- hal tersebut biasanya tidak menjadi perhatian khusus karena pada umumnya rentang generasi yang hidup pada suatu masa hanya berkisar antara kakek dan cicit, sehingga dengan istilah yang ada tersebut dianggap sudah cukup memadai.

Namun dalam budaya Jawa, ternyata permasalahan ini mendapat perhatian khusus dari para leluhur di masa lalu. Dalam tatanan silsilah Jawa, bahkan tercatat istilah untuk rentang 18 generasi sebelum dan 18 generasi sesudah kita!

Leluhur pendahulu sebelum bapak adalah simbah atau eyang atau kakek, dan sebelum simbah diberi sebutan MBAH. Mulai dari Mbah buyut, Mbah Canggah, Mbah Wareng dan seterusnya hingga moyang ke 18 yang disebut dengan MBAH TRAH TUMERAH.

Pun demikian generasi sesudah kita disebut Anak , selanjutnya cucu dan kemudian cicit. Setelah cicit lanjut ke canggah, wareng dan seterusnya hingga generasi ke-18 disebut Trah Tumerah. 

Berikut adalah daftar lengkap nama silsilah dalam budaya Jawa yang dipetik dari  https://budaya.jogjaprov.go.id/artikel/detail/535-trah-jawa

  • Moyang ke-18. Mbah Trah Tumerah
  • Moyang ke-17. Mbah Menya-menya
  • Moyang ke-16. Mbah Menyaman
  • Moyang ke-15. Mbah Ampleng
  • Moyang ke-14. Mbah Cumpleng
  • Moyang ke-13. Mbah Giyeng
  • Moyang ke-12. Mbah Cendheng
  • Moyang ke-11. Mbah Gropak Waton
  • Moyang ke-10. Mbah Galih Asem
  • Moyang ke-9. Mbah Debog Bosok
  • Moyang ke-8. Mbah Gropak Senthe
  • Moyang ke-7. Mbah Gantung Siwur
  • Moyang ke-6. Mbah Udheg-udheg
  • Moyang ke-5. Mbah Wareng
  • Moyang ke-4. Mbah Canggah
  • Moyang ke-3. Mbah Buyut
  • Moyang ke-2. Simbah (Ind: Eyang / Kakek / Nenek)
  • Moyang ke-1. Bapak/råmå-Ibu/Simbok
  • KITA
  • Keturunan ke-1. Anak
  • Keturunan ke-2. Putu (Ind: cucu)
  • Keturunan ke-3. Buyut (Ind: cicit)
  • Keturunan ke-4. Canggah
  • Keturunan ke-5. Wareng
  • Keturunan ke-6. Udhek-udhek
  • Keturunan ke-7. Gantung siwur
  • Keturunan ke-8. Gropak Senthe
  • Keturunan ke-9. Debog Bosok
  • Keturunan ke-10. Galih Asem
  • Keturunan ke-11. Gropak waton
  • Keturunan ke-12. Cendheng
  • Keturunan ke-13. Giyeng
  • Keturunan ke-14. Cumpleng
  • Keturunan ke-15. Ampleng
  • Keturunan ke-16. Menyaman
  • Keturunan ke-17. Menya-menya
  • Keturunan ke-18. Trah tumerah

Cobalah merenung sejenak ... sampai moyang keberapa kita masih mengingat leluhur kita? Adakah kita masih memiliki Mbah buyut, Mbah Canggah atau Mbah wareng?

Setelah merenung sejenak dan melihat daftar tersebut, sekilas terbersit beberapa pertanyaan kecil di pikiran saya.

  • Kira - kira tahun berapa Mbah trah tumerah saya hidup?
  • Kira - kira berapa jumlah saudara yang merupakan satu keturunan dari Mbah Trah tumerah saya yang hidup saat ini?

KIRA - KIRA MBAH TRAH TUMERAH SAYA HIDUP TAHUN BERAPA YA?

Dengan segala keterbatasan yang ada, saya jelas tidak mungkin untuk mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya atau data yang valid tentang kapan Mbah Trah tumerah hidup. Namun sekedar untuk memenuhi rasa penasaran, saya mencoba membuat simulasi hitungan sederhana. 

Dalam hitungan sederhana ini saya mengandaikan bahwa saya berusia 25 tahun dan baru saja mendapatkan seorang keturunan penerus. Dan saya juga mengandaikan bahwa saya adalah anak pertama dan ketika lahir bapak saya berusia 25 tahun ... dan saat bapak saya lahir, eyang saya umurnya 25 tahun ... begitu seterusnya hingga mbah trah tumerah. Tentu saja pengandaian ini tidaklah tepat, melainkan hanya sekedar sebagai alat bantu perhitungan saja.

Maka jika diasumsikan bahwa anak pertama lahir saat orang tuanya berumur 25 dapat diperkirakan bahwa Mbah Trah tumerah kita hidupnya 25 tahun x 18 generasi = 450 tahun yang lalu .... dan kalau sekarang tahun 2021, maka kemungkinan  mbah trah tumerah kita hidup sekitar tahun 1571 . Tentu saja ini bukanlah angka yang tepat atau valid karena hanya berdasarkan pengandaian belaka. Namun dengan asumsi ini setidaknya kita bisa mendapatkan informasi bahwa Mbah trah tumerah kita hidup kurang lebih sekitar abad ke-16 😀 .... Dan jika kita melihat catatan sejarah yang menyatakan bahwa Belanda pertama kali masuk Indonesia tahun 1598. Makda dapat disimpulkan bahwa ada kemungkinan bahwa Mbah trah tumerah kita adalah salah saksi sejarah kedatangan Belanda ke Indonesia 😁

KIRA - KIRA BERAPA JUMLAH KERABAT SAYA SAAT INI YANG MERUPAKAN KETURUNAN DARI MBAH TRAH TUMERAH?

Untuk menjawab pertanyaan ini, sekali lagi saya menggunakan asumsi bahwa:

  • Semua anak pertama lahir pada saat kedua orang tuanya tepat berusia 25 tahun.
  • Setiap orang tua hanya punya 2 anak saja dan anak itu terus hidup hingga minimal usia 25 dan punya 2 anak. (Padahal katanya orang zaman dulu kawinnya usia belasan dan semboyannya BANYAK ANAK BANYAK REJEKI 😂)

Dengan asumsi tersebut, maka kita mendapatkan bahwa jumlah keturunan dari Mbah trah tumerah kita hingga saat ini adalah sebanyak 2x2x2x2x2x2x2x2x2x2x2x2x2x2x2x2x2x2 😵 atau sebanyak 2 pangkat 18 = 262.144 Orang! 

Jumlah ini mungkin setara dengan  seperlima jumlah penduduk sebuah kabupaten! Jadi jika semuanya berdomisili di sebuah kabupaten, maka 1 dari 5 orang yang kita temui di kabupaten itu adalah kerabat kita 😁

CATATAN: 

Hitungan di atas bukanlah suatu kebenaran, melainkan hanya sebuah ilustrasi untuk memahami sejarah nenek moyang dan leluhur. 

Terlepas dari kebenaran dan segenap rasa penasaran atau keingintahuan, terbentang rasa hormat dan kagum pada para leluhur yang telah memikirkan hal ini ... pemikiran mereka jauh melampaui pemikiran pragmatis yang hanya berkutat pada masalah hari ini.

Demikian sharing informasi dan pemikiran saya, semoga bermanfaat dan memberi insprasi :)

- Joel -


No comments:

Post a Comment