Monday, April 14, 2025

SEKILAS MENGENAL DAN MENILAI KARTU POS JADUL

Ada kalanya ketika sedang membongkar dan membersihkan gudang atau barang - barang peninggalan kakek dan nenek, kita menemukan beberapa lembar atau mungkin setumpuk kartu pos jadul yang kertasnya mulai kekuningan.

Sekilas kartu- kartu ini tampak usang dan tak berharga. Namun jika sejenak mau melihat dari sudut pandang yang lain, maka kita akan tersadar bahwa kertas - kertas usang sebenarnya adalah sebuah mesin waktu yang nyata. 

Melalui kartu - kartu tersebut kita bisa mengintip dan memahami kehidupan di masa lalu. Kita bisa mengetahui kondisi sebuah kota yang baru tumbuh, trend busana atau rambut yang berlangsung di masa itu, dan atau teknologi cetak termutakhir di kala itu 
Kartu adalah sebuah rekaman fakta dan peristiwa di masa lalu. Sejak kapankah kartu - kartu ini ada?

SEJARAH KARTU POS

Kartu pos pertama kalinya secara resmi diterbitkan di Austria pada 1 Oktober 1869  dengan nama Correspondenz-Karte. Kartu pos pertama ini bentuknya persegi panjang berwarna cokelat muda dan berukuran 8,5cm x12cm. Desain kartu bagian depan untuk menulis alamat sedangkan bagian belakangnya untuk menuliskan pesan singkat.
Pada tahun 1880an banyak desain kartu pos yang menambahkan sketsa atau desain kecil (vignettes) pada bagian pesan.
Awalnya gambarnya hitam putih tapi kemudian muncul juga dalam bentuk berwarna. 

Seiring berkembangnya fotografi, sekitar tahun 1890an mulai bermunculanlah kartu pos dengan menggunakan gambar foto.  
Kartu pos foto ini, didesain sedemikian rupa sehingga selalu ada ruang kosong di samping foto, untuk digunakan sebagai tempat menuliskan pesan. Sedangkan bagian belakang yang kosong digunakan untuk menuliskan alamat.

Pada tahun 1907 kartu posnya mengalami perubahan desain. Bagian belakang yang semula kosonhg dibagi menjadi 2 bagian.  Bagian sebelah kiri digunakan untuk menulis pesan, sedangkan bagian sebelah kanan berisi alamat. 
Dengan desain yang baru ini. maka bagian depan kartu dapat diisi dengan gambar seluruhnya hingga bagian tepi (fullbled)

Sekitar tahun 1910 an alih - alih gambar yang full sampai tepi, muncul kartu pos dengan gambar "berbingkai" menyisakan bagian putih pada tepi kartu. 
Desain gambar berbingkai ini kemudian menjadi populer pada tahun 1915. 

Semenjak itu tidak banyak perubahan desain pada kartu pos yang beredar hingga sekarang. Sebagian kartu pos dicetak fullbled dan yang lain dalam bentuk gambar berbingkai. Sedangkan alamat dan pesan ditulis pada bagian belakang.

NILAI EKONOMIS SEBUAH KARTU POS JADUL

Pada umumnya seseorang menyimpan sebuah kartu pos dikarenakan alasan yang bersifat emosional. Terutama jika gambar pada kartu pos tersebut terkait dengan sejarah nenek moyang atau tempat kelahirannya. 

Namun terlepas dari alasan emosional subyektif sang pemilik, ada sebagian kartu pos yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan diminati oleh para kolektor. 



Kartu pos semacam ini diminati dan dihargai cukup mahal oleh kolektor dikarenakan nilai sejarah atau  estetika yang terkandung di dalamnya.
Sebuah kartu pos yang tampak usang, bisa jadi bernilai cukup tinggi jika ada muatan sejarah di dalamnya.

CARA MENILAI KONDISI SEBUAH KARTU POS

Selain nilai sejarah dan estetika yang terkandung dalam sebuah kartu pos, terdapat satu komponen lain yang tidak boleh diabaikan dan turut menentukan harga sebuah kartu pos jadul, yaitu : kondisi. 

Selembar kartu pos jadul dapat dinilai kondisinya dari rentang buruk hingga sempurna. 

Berikut adalah contoh panduan untuk menilai kondisi sebuah kartu pos. 

  • Poor (Kondisi Buruk) – Banyak lipatan; bagian sudut atau tepian aus; bagian sudut atau tepian robek; bagian sudut hilang.
  • Average (Kondisi Rata-rata) – Satu atau lebih lipatan, tetapi lebih baik dari Kondisi Buruk.
  • Excelent (Kondisi Sangat Baik) – Ada sedikit keausan di sudut dan/atau tepian; sudut mungkin agak melengkung karena pemakaian; sedikit menguning atau usia; tidak ada lipatan.
  • Near Mint (Kondisi Hampir Sempurna) – Tanda-tanda keausan sangat ringan; sudut dan tepi hampir sempurna; mungkin sedikit menguning karena usia.
  • Mint (Kondisi Sempurna) – Tidak ada kerusakan; sudut dan tepian sempurna atau hampir sempurna; hanya sedikit menguning karena usia.


DELTIOLOG :

Orang yang gemar mengamati dan mengkoleksi kartu pos disebut Deltiolog atau vykortssamlare. Sedangkan ilmu yang mempelajari dan mengumpulkan kartu pos disebut Deltiologi. 

Istilah yang berasal dari bahasa Yunani deltion dengan arti "lempengan tulisan, surat" ini diciptakan oleh Profesor Rendell Rhoades dan rekan-rekannya di Universitas Negeri Ohio pada tahun 1945

Dikarenakan sangat banyak jumlah, jenis dan ragamnya, biasanya para penggemar kartu pos itu membatasi diri dan mengkhususkan pada jenis tertentu saja. 

Ada yang berminat mengkoleksi kartu pos yang terbit pada satu era dengan rentang waktu tertentu saja, ada yang tertarik pada kartu pos yang memiliki nilai sejarah, atau ada juga yang membatasi diri pada karya seniman atau fotografer tertentu, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pada umumnya orang tertarik untuk mengumpulkan kartu pso dikarenakan gambar - gambarnya yang bagus dan unik. Tema gambar suasana perkotaan yang dinamis, keasrian dan damai suasana pedesaan,  keindahan pemandangan alam yang membentang, karya agung seniman dan megahnya bangunan serta gedung ikonik suatu daerah, atau lucu dan cantiknya flora - fauna di alam liar dengan segera akan menyapa dan menemukan penggemarnya. 


Sumber info dan beberapa gambar:

www.britannicauctions.com

www.postcardday.com

katalog java auction


No comments:

Post a Comment