Ketika membuka buku ajar, saya mendapati ada materi Bumi dan permukaannya. Di dalam materi ini ada istilah- istilah dalam bentang alam, ada gunung, bukit, meander, jurang, lembah, pantai curam, pantai landai, teluk, selat, tanjung dsb. 😲😦😨😰
Bagi saya selaku guru pengajar (dan mungkin juga bagi siswa - siswa saya), adalah suatu pengalaman yang membosankan ketika diharuskan menghafalkan istilah - istilah tersebut.😬😫😵😭😪
Saya mencoba memutar akal mencari cara agar istilah - istilah tersebut dapat dengan mudah dipahami dan dihafal 😇😎 Akhirnya ada suatu ide untuk membuat alat peraga sebuah model bentang alam.
"Pada alat peraga tersebut harus ada semua istilah - istilah bentang alam yang ada dalam buku!" kata saya dalam hati 😳😬😠.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah menginventaris sedapat mungkin semua istilah - istilah bentang alam yang ada pada buku ajar dan buku penunjang lainnya dan kemudian menyusunnya menjadi sebuah sketsa rancangan seperti gambar di samping.
Rancangan ini akhirnya saya wujudkan ketika siswa libur tengah semester. Dengan bermodalkan 1 timba pasir, 5 kg semen dan papan triplek bekas dari gudang, saya mencoba mewujudkan sketsa tersebut dan akhirnya terbentuklah sebuah model bentang alam seperti berikut.
Alat peraga berupa model permukaan bumi ini sangat membantu saat saya menjelaskan tentang bentang alam. Dengan model ini ketika menjelaskan suatu pengertian maka cukup menunjuk ke salah satu bagian dalam model tersebut dan siswa secara langsung bisa melihat dan memahami seperti apakah bentuk sebuah tanjung, teluk, meander, pantai curam, selat dan sebagainya. Dan dengan melihat model ini dengan sendirinya penjelasan istilah muncul secara logis dapat dengan mudah ditangkap. Tanjung adalah bagian daratan yang menjorok ke lautan, selat perairan antara dua pulau, dan sebagainya.
Bersamaan ketika menginventarisir daftar istilah bentang alam, muncul pemikiran tentang bentuk bentang dasar samudera.
Ternyata bentang dasar samudera tidak kalah serunya dibandingkan bentang daratan. Di dasar samudera ternyata ada jurang bawah laut, gunung berapi bawah laut, guyot, dan sebagainya.
Dan akhirnya saya putuskan sekalian saja membuat bentang dasar samudera
Dengan memanfaatkan akuarium bekas dan sejumlah semen dan cat sisa, akhirnya terbentuklah alat peraga bentang samudera.
Saat menjelaskan bagian - bagian bentang samudera, akuariumnya diisi air yang diberi warna biru memakai kertas krep (kertas hias yang kalau terkena air warnanya luntur). Sehingga seolah - olah seperti laut beneran 😋
Dan ketika sekolah mengadakan pameran, tampaknya alat peraga ini cukup menarik perhatian siswa - siswa SD 😁
Sekedar tambahan informasi, alat peraga permukaan daratan di atas cukup berat untuk di bawa ke kelas (karena terbuat dari pasir dan semen), apabila ada rekan pengajar yang berniat membuat yang sejenis, maka saya menyarankan pembuatnya dari bahan gabus (stryofoam) dengan menggunakan cat gabus.
Demikian sharing kali ini, semoga bermanfaat dan memberi inspirasi :)
JOEL
No comments:
Post a Comment