Friday, December 20, 2019

PENGAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA LKS

Pada tahun - tahun awal mengajar sebagai seorang guru muda, biasanya ada dorongan semangat yang besar untuk menyampaikan sebuah materi dengan metode ceramah. Karena dengan metode ini di samping menjelaskan ... sang guru juga belajar 😜

Semisal dalam satu tingkatan ada 3 kelas, maka dengan metode ceramah guru harus mengulang materi yang sama di 3 kelas yang berbeda ... maka setidaknya sudah belajar 3 kali. Tahun depan 3 kali lagi ... lama - lama jadi pintar sendiri 😁

Hal inilah yang saya lakukan pada tahun - tahun pertama ketika mengajar. Sebagai contoh untuk materi tata surya saya beri porsi 10 kali pertemuan. Setiap sub bab saya jelaskan dengan rinci dan penuh semangat dan berapi - api 😬 
Namun setelah beberapa tahun mengajar, muncullah kesadaran bahwa cara tersebut tidaklah efisien. Karena kalau hanya sekedar menyampaikan serangkaian data dan fakta maka metode yang saya pakai tersebut akan membuang banyak waktu ... sementara waktu yang tersedia terbatas. Maka kemudian saya mencoba mencari cara lain yang lebih baik ... yaitu dengan media LKS. 

Media LKS memiliki kelebihan dalam hal  penyampaian materi yang volumenya besar namun dalam waktu yang singkat .  

Struktur kegiatan belajarnya secara prinsip sama dengan kegiatan belajar pada umumnya, yaitu terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

Berikut adalah sharing pengalaman langkah - langkah yang saya lakukan ketika menggunakan
 media LKS pada materi Tata Surya.

Sebagai KEGIATAN PENDAHULUAN, saya meminta siswa untuk mengarahkan pandangannya ke papan tulis yang kosong dan mengandaikan bahwa seluruh bidang papan adalah jagad raya. 

Saya kemudian meminta salah seorang siswa untuk menggambarkan sebuah lingkaran di papan tulis yang menggambarkan ukuran planet bumi. 

Kalau siswa tersebut menggambarkan bumi terlalu besar, maka saya melakukan koreksi ukurannya hingga sebesar kelereng .... atau lebih kecil lagi, dan melanjutkan dengan pertanyaan, "Jika bumi yang kita diami hanya sebesar itu, sementara alam semesta (jagad raya) ini amat luas ... lalu apa isi ruang kosong di alam semesta ini?"

Biasanya siswa menjawab dengan beragam obyek benda angkasa seperti bintang, planet, matahari dsb.

Pengajar dapat menambahkan bahwa selain yang telah disebutkan ada juga benda angkasa yang disebut galaksi, nebula dan lubang hitam ... dan beberapa obyek lain serta fenomena alam semacam gerhana dan sebagainya (Mengarah pada materi dalam LKS)

Ketika para siswa sudah mulai timbul rasa ingin tahu, barulah KEGIATAN INTI dimulai. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing - masing kelompok mendapatkan 1 set LKS untuk dikerjakan .... dan mereka menuju ke perpustakaan untuk mencari data isian LKS yang mereka dapat. (Jika menggunakan internet, maka untuk memudahkan pengawasan, jumlah siswa yang melakukan browsing data dibatasi tiap kelompok hanya 1 atau 2 saja)

Biasanya kegiatan ini memakan waktu 2 jam pelajaran dan pertemuan hari itu diakhiri dengan KEGIATAN PENUTUP berupa evaluasi kegiatan yang dilakukan siswa selama mencari informasi.

Pada pertemuan selanjutnya secara bergantian siswa menyampaikan hasil temuannya dan pengajar melakukan koreksi jika ada kesalahan data atau konsep.

Kelebihan lain dari pengajaran dengan media LKS, siswa tidak hanya menjadi pendengar yang pasip melainkan aktif mencari data yang harus mereka ketahui. Dan dalam proses pencarian ini terdapat kegiatan belajar "yang tak tertulis dalam kurikulum" yaitu munculnya proses kepemimpinan, partisipasi, berbagi tugas, komunikasi, diskusi, berdebat dan sikap toleransi.

Demikian sharing saya, semoga sharing ini bermanfaat dan memberi inspirasi :)

JOEL



No comments:

Post a Comment