Pada umumnya, untuk menjelaskan proses terbentuknya sebuah bayangan di depan sebuah cermin dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip simetri atau dengan bantuan 3 sinar istimewa.
Bagaimana cara membuktikan proses terbentuknya bayangan pada cermin dengan menggunakan hukum pemantulan cahaya?
PROSES TERBENTUKNYA BAYANGAN PADA CERMIN DATAR
Pada gambar bagan ini benda real ada di sebelah kiri. Benda berupa gambar mata anak panah yang menghadap ke atas.
Pada masing - masing titik sudutnya diberi tanda A sampai D.
Dimisalkan ada 2 sinar terpancar dari titik A.
- Kedua sinar ini terpencar dan menuju ke arah cermin datar.
- Sesampai di permukaan cermin, kedua sinar tersebut dipantulkan dengan mengikuti kaidah hukum pemantulan, yaitu besar sudut pantul sama besar dengan sudut datang, diukur dari garis normal yang tegak lurus dengan permukaan cermin.
- Karena kedua sinar pantul tidak bertemu pada satu titik, maka ditarik garis perpanjangannya ke dalam cermin.
- Garis perpanjangan sinar pantul tersebut bertemu di satu titik, dan diberi nama titik A'.
- Kegiatan berlanjut terhadap sinar - sinar dari titik B,C dan D.
- Dari pertemuan garis perpanjangan sinar - sinar pantul tersebut, maka terbentuklah bayangan "mata anak panah" yang menghadap ke atas, di bagian belakang cermin.
- Jika dilakukan dengan akurasi yang tinggi, maka di belakang cermin akan terbentuk bayangan yang ukurannya sama besar.
PROSES TERBENTUKNYA BAYANGAN PADA CERMIN CEKUNG
Dalam kegiatan kedua ini, langkah pertama adalah pembuatan gambar cermin cekung dengan menggunakan jangka. Lokasi tempat menancapkan jarum jangka adalah merupakan pusat lengkungan cermin.
.jpg)
Sebuah benda berupa mata anak panah diletakkan di antara pusat lingkaran dan cermin. Posisinya berada pada jarak 3/4 jari - jari lingkaran, diukur dari cermin.
Pada masing - masing titik sudut mata anak panah itu diberi tanda A sampai D.
Dimisalkan ada 2 sinar terpancar dari titik A.
- Kedua sinar ini terpencar dan menuju ke arah cermin cekung.
- Sesampai di permukaan cermin, kedua sinar tersebut dipantulkan dengan mengikuti kaidah hukum pemantulan, yaitu besar sudut pantul sama br dengan sudut datang, diukur dari garis normal. Garis normal pada cermin cekung mengarah pada pusat lingkaran (lokasi penancapan jarum jangka)
- Kedua sinar pantul tersebut akan bertemu pada satu titik dan diberi nama titik A'.
- Kegiatan berlanjut terhadap sinar - sinar lain dari titik B,C dan D.
- Dari titik - titik pertemuan sinar - sinar pantul tersebut, maka terbentuklah bayangan "mata anak panah" dengan posisi terbalik dan ukurannya lebih besar dari semula.
.jpg)
No comments:
Post a Comment