Jika kita mendengar kata KOMIK, maka dalam pikiran kita akan segera terbayang sejenis buku bacaan yang penuh gambar dengan cerita yang seru dan menghibur. Bacaan ini sangat digemari oleh anak - anak hingga remaja dan bahkan beberapa orang tua.
Namun sebaliknya jika mendengar kata FISIKA maka dengan segera terbayanglah oleh kita sederetan rumus matematik yang rumit dengan simbol- simbol yang asing bagi kita. Banyak dari kita merasa enggan dengan pelajaran ini dikarenakan kerumitannya.
Berawal dari kegemaran membaca komik di masa kecil dan tuntutan profesi sebagai seorang guru, maka timbullah ide untuk menggabungkan kedua hal di atas menjadi sebuah KOMIK FISIKA yang disamping menghibur juga mengajarkan materi fisika.
Pada saat ide ini muncul tentu saja ada kegamangan dan keraguan untuk menerapkannya. Maka sebelum merealisasikan ide ini, saya memulainya dengan poster Fisika. Dan karena sepertinya respon siswa cukup positif, kemudian saya mulai memberanikan diri untuk mencoba menggunakan komik sebagai media pengajaran fisika.
Tulisan berikut ini adalah sharing pengalaman saya ketika pertama kali menggunakan komik sebagai media pengajaran fisika sekitar tahun 2006.
Melalui tulisan ini saya mencoba merekonstruksi ulang apa yang saya lakukan ketika menggunakan media komik dalam proses pembelajaran fisika kala itu.
Untuk uji pertama ini saya mengangkat materi Pesawat Sederhana karena pertimbangan materinya yang cukup padat dan hasil evaluasi pengalaman pribadi yang merasa kesulitan dalam penyampaian materi ini dan menyita waktu yang banyak serta terkesan bertele-tele.
Untuk mengatasi hal di atas dan mewujudkan gagasan ini, saya sengaja mendesain dan membuat 4 halaman komik yang rencananya akan digunakan dalam 3 kali pertemuan.
Adapun target dari pembelajaran ini adalah :
- Siswa memahami pengertian pesawat sederhana
- Siswa dapat mengidentifikasi jenis- jenis pesawat sederhana
- Siswa dapat menerapkan rumus pesawat sederhana untuk menyelesaikan soal - soal sederhana.
Setelah komiknya selesai dan difotokopi sejumlah setengah dari jumlah siswa (sengaja dibuat setengah jumlah siswa agar 1 komik dipakai berdua dengan teman sebangkunya), maka mulailah saya melaksanakan kegiatan pengajaran fisika dengan media komik. Berikut adalah deskripsi langkah - langkah yang saya lakukan.
PERTEMUAN PERTAMA : PESAWAT SEDERHANA dan TUAS
Untuk mengawali pertemuan awal ini, saya memerlukan waktu 2 x 40 Menit sebagai pengantar masuk materi Pesawat Sederhana dan Tuas
Pembukaan :
1. Sebagai pembuka dari kegiatan ini, setelah sejenak menyapa siswa untuk membuat situasi yang kondusif, saya menggambar di papan tulis gambar sebuah batu besar dan seorang anak seperti berikut.
2. Selesai gambar itu dibuat, saya mencoba mengajukan pertanyaan pada para siswa, "Orang ini hendak menggeser batu besar itu dan memindahkannya ke tempat yang lebih tinggi. Menurut kalian apakah mungkin ?"
3. Sejenak saya beri kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut dan mendengarkan beragam jawaban yang muncul dari para siswa. Dari jawaban- jawaban yang muncul, saya dapat menerka bahwa sebagian dari siswa itu ada yang sudah tahu dan memiliki pengetahuan awal tentang pesawat sederhana.
Kegiatan Inti :
4. Setelah mendengarkan jawaban- jawaban dari para siswa itu, saya mencoba merumuskan sebuah kesimpulan : " Secara alami jika hanya mengandalkan kekuatan sendiri, adalah sangat sulit bagi orang dalam gambar itu untuk dapat memindahkan batu besar itu ke tempat yang lebih tinggi. Namun dengan menggunakan alat- alat di sekitarnya, orang itu akan bisa memindahkan batu besar itu. Alat bantu sederhana untuk memudahkan usaha disebut Pesawat Sederhana. Apa sajakah jenis- jenis pesawat sederhana itu?"
5. Kemudian saya membagikan komik pesawat sederhana halaman 1 berikut
Komik Pesawat Sederhana Halaman 1 |
Dari gambar ini, diharapkan siswa mendapatkan kesimpulan bahwa sebuah benda yang berat bisa dipindahkan dengan menggunakan bantuan pesawat sederhana.
6. Kemudian saya sampaikan bahwa pada hari ini pelajarannya difokuskan dulu pada satu jenis pesawat sederhana yaitu Tuas.
7. Setelah itu kepada para siswa saya bagikan komik lembar kedua dan meminta mereka secara berkelompok (dengan teman sebangkunya) untuk mempelajari dan mencoba mengerjakan soal - soal pada komik tersebut.
Komik Pesawat Sederhana Halaman 2 |
9. Setelah berlangsung sekitar 15-20 menit, perwakilan siswa diminta mengerjakan soal tersebut di papan tulis, dan dilanjutkan dengan pembahasan soal- soal latihan tersebut.
10. Sebagai latihan dan pemantapan, saya menambahkan soal - soal sejenis dan meminta siswa mengerjakannya di bukunya masing- masing. Untuk kegiatan ini saya menyiapkan 4-5 soal latihan dengan tingkat kesulitan sedang.
Penutup :
11. Sebelum pertemuan ditutup, saya memberi penegasan ulang tentang AZAS TUAS dan konsep serta kegunaan KEUNTUNGAN MEKANIK.
12. Sebagai penutup pertemuan ini diakhiri dengan memberikan soal latihan untuk dikerjakan di rumah.
- Sebuah batu yang beratnya 600 N hendak digulingkan dengan menggunakan sebuah tuas. Jika diketahui panjang lengan beban 50 cm dan lengan kuasanya 200cm, berapakah besar kuasa untuk dapat menggulingkan batu tersebut?
- Sebuah batu yang beratnya 2400 N hendak digulingkan dengan menggunakan sebuah tuas. Jika keuntungan mekanik tuas itu adalah 6, berapakah besar kuasa untuk menggulingkan batu tersebut?
PERTEMUAN KEDUA : LATIHAN TUAS
Karena materi tuas ini cukup padat dan variasi soalnya cukup banyak, maka pertemuan kedua selama 1 x 40 menit siswa full latihan soal - soal dan pembahasan materi tuas.
PERTEMUAN KETIGA : KATROL
Untuk membahas materi katrol ini, diperlukan waktu 2 x 40 menit.
Pembukaan :
1. Sebagai awalan saya mengajak siswa untuk mengingat kembali tentang :
1. Sebagai awalan saya mengajak siswa untuk mengingat kembali tentang :
- Pengertian Pesawat sederhana
- Jenis- jenis pesawat sederhana
- Azas tuas
- Pengertian Keuntungan Mekanik (KM) dan cara menghitungnya
2. Setelah itu saya memberikan informasi bahwa pembahasan hari ini terfokus pada materi katrol. Saya infokan bahwa untuk katrol cara menghitung KM nya berbeda dengan rumus tuas, yakni dengan cara menghitung jumlah talinya. Bagaimana cara menghitung jumlah talinya?
Kegiatan Inti:
3. Kemudian saya membagikan komik pesawat sederhana halaman 3 seperti berikut:
Komik Pesawat Sederhana Halaman 3 |
4. Saya meminta siswa secara berkelompok mencermati gambar dan uraian pada komik tersebut dan mencoba mengerjakan soal yang ada.
5. Setelah siswa selesai mengerjakan secara berkelompok, kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan dan latihan soal tambahan sebagai pemantapan.
Penutup :
6. Sebagai penutup siswa diminta secara lisan menjelaskan persamaan dan perbedaan antara tuas dan katrol. Dan sebagai tindak lanjut pemantapan saya berikan latihan soal tuas dan katrol sebagai PR.
PERTEMUAN KEEMPAT : BIDANG MIRING
PERTEMUAN KEEMPAT : BIDANG MIRING
Dengan urutan langkah yang kurang lebih sama dan durasi waktu 2 x 40 menit, pertemuan keempat ini difokuskan pada materi bidang miring dengan menggunakan media komik Pesawat Sederhana halaman 4.
PERTEMUAN KELIMA : LATIHAN SOAL TUAS, KATOL, BIDANG MIRING
Durasi pertemuan ini adalah 1 x 40 menit dan disi dengan latihan soal - soal pemantapan materi tuas, katrol dan bidang miring.
Kegiatan ini diakhiri dengan informasi bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan dan pemberian soal latihan persiapan ulangan.
PERTEMUAN KEENAM : TES FORMATIF
Pertemuan kelima ini adalah kegiatan ulangan formatif dengan durasi 1 x 40 menit. Sebelum kegiatan tes dimulai siswa diberi kesempatan belajar terlebih dahulu lebih kurang selama 5 menit.
Berikut adalah contoh soal yang saya gunakan sebagai tes:
- Sebuah batu yang beratnya 240 N hendak digulingkan dengan menggunakan tuas yang panjangnya 3m. Jika jarak lengan bebannya 50cm, berapakah besar kuasa yang diperlukan untuk dapat menggulingkan batu tersebut?
- Sebuah karung berisi beras 25 kg hendak dipindahkan dengan menggunakan katrol. Hitunglah besar kuasa yang diperlukan untuk mengangkat karung berisi beras tersebut jika menggunakan sistem katrol seperti gambar di samping ...?
- Sebuah drum yang beratnya 80kg hendak dinaikkan ke tempat yang tingginya 1,2m dengan menggunakan papan yang panjangnya 6m. Hitunglah besar gaya kuasa untuk mendorong drum itu!
EVALUASI :
Saat kali pertama pengajaran dengan komik ini saya gunakan, menurut pengamatan saya respon siswa cukup positif karena kebetulan banyak siswa yang menyukai bacaan komik, hanya saja waktu itu saya tidak menindaklanjutinya dengan analisa nilai tes.
Demikian sharing saya, semoga bermanfaat dan memberi inspirasi :)
-JOEL-
No comments:
Post a Comment