Teleskop atau teropong adalah alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda yang letaknya jauh. Dengan menggunakan teropong maka benda - benda yang letaknya sangat jauh menjadi tampak lebih dekat.Dalam tulisan kali ini, saya berbagi informasi tentang cara membuat teropong bintang sederhana dengan memanfaatkan 2 buah lensa cembung dan karton bekas.
Pada dasarnya sebuah teropong bintang adalah gabungan dari 2 buah lensa cembung yang berbeda jarak fokusnya. Lensa pertama mengarah pada obyek benda yang diamati dan disebut lensa obyektif, sedangkan lensa kedua berada di dekat mata dan disebut lensa okuler.
Ketika seorang pengamat mengarahkan teropong pada sebuah obyek (bintang atau benda- benda yang letaknya jauh), maka cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan oleh benda yang diamati itu akan menembus lensa obyektif dan dibiaskan membentuk bayangan sejati di sekitar titik fokusnya (bayangan 1) dan bayangan ini letaknya tidak jauh dari lensa okuler.
Lensa okuler dalam teropong ini bertindak sebagai lup atau kaca pembesar yang digunakan untuk mengamati bayangan 1 tersebut, sehingga karena pembiasan terbentuklah bayangan 2 yang bersifat maya.
Ketika seorang pengamat mengarahkan teropongnya pada sebuah obyek yang jauh, maka sebenarnya yang dilihatnya adalah bayangan 2, sehingga obyek tersebut tampak dekat dan jelas.
Dalam proyek ini, kita memerlukan 2 buah lensa cembung yang berbeda titik fokusnya. Lensa pertama sebagai lensa okuler memiliki jarak fokusnya 5 cm dan lensa kedua sebagai lensa obyektif memiliki jarak fokusnya 30 cm. (Boleh lebih)
Jika pembaca belum tahu cara mengukur jarak fokus lensa cembung, bisa klik disini!
Perbesaran bayangan yang akan kita peroleh dari teropong ini adalah merupakan perbandingan antara jarak fokus obyektif dan okuler. Sehingga jika kita menggunakan lensa obyektif dengan fokus 30 cm dan lensa okuler dengan fokus 5 cm, maka perbesaran yang kita dapatkan kurang lebih adalah 30/5 = 6 kali.
Sebagai tempat untuk meletakkan kedua ini, kita membuat 2 buah kotak yang ukurannya sedikit beda dan salah satu sisinya terbuka sehingga dapat dimasukkan satu sama lain. Tujuannya adalah agar kita dapat mengubah jarak lensa obyektif dan okuler dengan cara menggeser posisi kotak.
Untuk detil ukuran dan cara pembuatannya bisa dilihat pada lembar panduan yang terlampir dalam postingan ini.
Jika lensa yang tersedia jarak fokusnya bukan 5 cm dan 30 cm, kedua lensa ini tetap bisa digunakan asalkan jarak fokusnya beda. Nantinya saat pembuatan kotak teropong, yang perlu diubah adalah panjangnya.
Waktu pemasangan lensa, harus diupayakan bahwa kedua lensa dalam posisi benar - benar sejajar sehingga jika kita melihat sebuah benda dengan teropong ini, maka lintasan cahaya dari benda itu dapat merambat lurus menembus kedua lensa itu sekaligus.
Karena keterbatasan diameter lensa yang tersedia di pasaran, teropong yang ini kita buat ini mungkin tidak bisa berfungsi dengan baik jika digunakan untuk melihat bintang yang sangat jauh, namun dapat digunakan untuk mengamati benda - benda di sekitar yang jaraknya cukup jauh. Saat menggunakan teropong ini, lensa okuler yang fokusnya 5 cm (yang lebih tebal) posisinya dekat ke mata dan yang tipis mengarah ke obyek yang diamati.
Jika alat yang kita buat ini berhasil, maka saat digunakan kita akan melihat bayangan benda yang kita amati tersebut dalam posisi terbalik, tetapi tampak lebih dekat dari aslinya. Jika Bayangannya belum terbentuk atau tidak jelas, maka untuk mendapatkan bayangan yang jelas dapat dilakukan dengan cara mengatur jarak kedua lensa dengan cara menggeser posisi kotak.
Selamat mencoba dan berkreasi!Semoga sharing ini bermanfaat dan memberi inspirasi :)
JOEL
No comments:
Post a Comment