Rabu, 31 Oktober 2001

PETA KONSEP FISIKA

Sekitar tahun 2001 booming sebuah buku berjudul Quantum Learning. Dalam buku itu diajarkan cara membuat peta pikiran. 

Saya mencoba membuat peta pikiran untuk merangkum pokok bahasan dan materi pembelajaran fisika tingkat SMA. Hasilnya mirip pohon flamboyan yang dulu pernah tumbuh di sekolah saya ketika masih SMP 😄

Catatan : 
Gambar ini pernah saya upload diblog rintisan joeliono.wordpress.com

NB : Gambar ini boleh digunakan untuk pembelajaran ataupun konten edukasi dengan syarat :
1. Tidak boleh diedit 
2. Jika diposting ulang wajib mencantumkan link sumber


Rabu, 01 Agustus 2001

RANGKUMAN RUMUS VEKTOR DAN SKALAR

Sewaktu masih di Sekolah Dasar, kita diajarkan bahwa 4+3 = 7

Ketika SMP atau SMA kita menemukan bahwa ternyata 4 + 3 hasilnya bisa sama dengan 7, bisa juga 5 atau bahkan 1.

KENAPA INI BISA TERJADI???

Ini terjadi karena kita belajar suatu hal yang baru, yaitu : VEKTOR!

Sebelumnya kita diajarkan cara menjumlahkan besaran yang hanya memiliki nilai, seperti : panjang, waktu, massa dan sejenisnya. Besaran - besaran yang hanya memiliki nilai ini disebut skalar.

Dalam fisika, ternyata ada besaran - besaran yang tidak hanya memiliki nilai, tetapi juga arah, seperti : 
Kecepatan, percepatan, gaya, momentum dan sejenisnya. Besaran yang memiliki nilai dan arah ini disebut vektor.

Dikarenakan memiliki arah, maka cara menjumlahkan besaran- besaran vektor tersebut diperlukan aturan khusus. 

Hasil "penjumlahan" vektor- vektor itu disebut RESULTAN.

Rangkuman di atas menjelaskan cara - cara yang bisa dilakukan untuk menjumlahkan vektor. 

NB : Gambar atau catatan ini boleh digunakan untuk pembelajaran ataupun konten edukasi dengan syarat :
1. Tidak boleh diedit 
2. Jika diposting ulang wajib mencantumkan link sumber

Jumat, 27 Juli 2001

PENGAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA LKS


Pada tahun - tahun awal mengajar sebagai seorang guru muda, biasanya ada dorongan semangat yang besar untuk menyampaikan sebuah materi dengan metode ceramah. 

Karena dengan metode ini di samping menjelaskan ... sang guru juga belajar 😜

Semisal dalam satu tingkatan ada 3 kelas, maka dengan metode ceramah guru harus mengulang materi yang sama di 3 kelas yang berbeda ... maka setidaknya sudah belajar 3 kali. Tahun depan 3 kali lagi ... lama - lama jadi pintar sendiri 😁

Hal inilah yang saya lakukan pada tahun - tahun pertama ketika mengajar. Sebagai contoh untuk materi tata surya saya beri porsi 10 kali pertemuan. Setiap sub bab saya jelaskan dengan rinci dan penuh semangat dan berapi - api 😬 

Minggu, 10 Juni 2001

LITHOSFER

 LAPISAN-LAPISAN BUMI :

Bumi adalah planet ketiga dalam tata surya . Di planet inilah manusia tinggal, sehingga tidak mengherankan jika pengetahuan manusia tentang planet ini adalah lebih banyak dibanding ke delapan planet yang lain .




Apabila Bumi ini dibelah, maka akan di dapati lapisan-lapisan batuan baik yang padat, maupun masih dalam wujud cair .



Lapisan bumi  yang paling dalam di-sebut inti dalam bumi dan tersusun atas besi dan nikel . Jari-jarinya diperkira-kan 1370 km. Dan dari inti dalam bumi inilah  semua panas dalam pe-rut bumi berasal .

Inti dalam ini dilapisi oleh inti luar. Yang wujud-nya cair dikarena-kan panas yang ber-asal dari inti da-lam bumi suhunya sangat tinggi . La-pisan ini diperkirakan terdiri atas bahan besi dan nikel, sama seper-ti bahan inti dalam . Dan tebalnya lebih kurang  2100 km.

Lapisan selanjutnya berwu-jud padat dan berfungsi mere-dam panas yang berasal dari inti bumi. Lapisan ini disebut selubung / mantel dengan ketebalan2900 km, dan diperkirakan tersusun atas olivin .

Diluar lapisan selubung ini, ada satu lapisan yang berwujud padat, tetapi bersifat liat/ kenyal, bahkan bisa mengalir ! lapisan ini disebut astenosfer . Pada lapisan ini terjadi arus konveksi dikarenakan panas dari dalam inti bumi .

Dan lapisan planet Bumi yang paling luar adalah kerak bumi, berupa batuan padat tempat manusia berpijak. Lapisan ini dibagi lagi menjadi 2 lapisan, yaitu yang paling luar di sebut Sial (berupa batuan granit, tebalnya rata-rata 32 km), dan yang sebelah dalam disebut Sima (berupa batuan basal, dengan ketebalan rata-rata 5 km). Kerak ini tidak utuh disepanjang permukaan bumi, melainkan terpecah-pecah menjadi beberapa kepingan besar .

Selasa, 10 April 2001

PETA KONSEP LAHIR DAN MATINYA SEBUAH BINTANG

 

NB : Gambar dan catatan ini boleh digunakan untuk pembelajaran ataupun konten edukasi dengan syarat :
1. Tidak boleh diedit 
2. Jika diposting ulang wajib mencantumkan link sumber


Selasa, 16 Mei 2000

PENGAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA TEKA TEKI SILANG

Menjelang ujian akhir biasanya kepada para siswa perlu diberikan kegiatan pengulangan dan pemantapan materi. Hal ini perlu dilakukan agar yang materi - materi pernah dipelajarinya dapat tersegarkan kembali dalam ingatan. 

Biasanya untuk kegiatan ini saya sengaja menyediakan jeda waktu 3-4 kali pertemuan sebelum ujiannya dimulai.

Pada pertemuan pertama pada saat pemantapan biasanya saya memberikan rangkuman rumus- rumus yang pernah diterima siswa selama 3 tahun dari kelas 7 hingga kelas 9.

Dalam kegiatan ini siswa hanya pasif menerima dan mencatat apa yang saya tulis di papan. Jika kebetulan para siswanya tergolong agak lemah dalam belajar, maka cara ini adalah sangat baik dan cukup efektif.

Namun jika siswanya tergolong aktif dan memiliki kemampuan akademik yang cukup bagus, maka menurut saya perlu dicarikan cara lain yang menuntut aktivitas dan kreatifitas mereka.

Salah satu cara yang saya pakai untuk karakteristik siswa seperti ini adalah dengan menggunakan lembar kerja dalam bentuk TTS.