PENGGUNAAN BENTUK NARASI SEBAGAI PANDUAN PRAKTIKUM

Pada sebuah lembar kerja praktikum umumnya terdiri atas beberapa bagian, yaitu : Judul, Alokasi Waktu, Tujuan, Alat dan Bahan, Langkah kerja, Tabel Pengamatan dan Analisa Data serta Kesimpulan. .

Pada bagian langkah kerja biasanya petunjuknya ditulis dalam bentuk serangkaian kalimat perintah yang diberi nomor. Sebagai panduan agar siswa dapat melakukan dengan cermat dan benar langkah demi langkah. 

Dalam hampir setiap penyusunan lembar kerja, saya banyak melakukan hal ini karena efisien dan efektif. Namun ketika menyusun lembar praktikum untuk kegiatan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan neraca tiga lengan, saya memiliki pemikiran untuk melakukannya dengan cara yang berbeda.

Dasar pemikirannya ialah berdasar pengalaman, seringkali saya mendapati bahwa ketika melaksanakan kegiatan praktek, alih - alih memahami tujuan praktikum, siswa menjadi terjebak dan fokus pada detil langkah - langkah kerja, sehingga melupakan tujuannya. 

Maka sebagai alternatif, alih - alih menggunakan kalimat perintah, kali ini saya menulisnya dalam bentuk teks narasi yang mensimulasikan langkah - langkah kerja tersebut. 

Cara ini mungkin sedikit menyimpang dari aturan yang umum berlaku. Namun menurut saya ada satu kelebihannya dibanding kalimat perintah bernomor. Jika sebelumnya siswa berfokus mengikuti langkah demi langkah dengan kemungkinan melupakan tujuan utamanya, maka dengan menggunakan bentuk narasi ini siswa diharapkan memahami terlebih dahulu langkah - langkah dan tujuan yang hendak dicapainya sebelum melakukan tindakan.

Pada saat pelaksanaan menurut pengamatan saya penggunaan teks narasi ini tidak menjadi masalah bagi siswa. Dan pekerjaan tetap dapat terlaksana dengan baik.

Menurut pendapat saya, hampir semua materi praktikum fisika, langkah - langkah kerjanya bisa ditulis dalam bentuk narasi simulasi. Namun dalam penerapannya di lapangan kita perlu melakukan evaluasi tentang materi mana yang jika langkah - langkahnya ditulis dalam bentuk teks narasi menjadi lebih efektif dibanding kalimat perintah dan sebaliknya.

Demikian sharing pengalaman saya, semoga bermanfaat dan memberi inspirasi :)